Tak kenal maka tak sayang adalah peribahasa yang cocok untuk bisa mengambarkan akan situasi dimana jika anda benci terhadap sesuatu khusunya ular bisa jadi anda belum mengenalnya lebih dalam :p .
Dalam mengidentifikasikan seekor ular atau dalam upaya mengenal seekor ular perlu diperhatikan hal-hal seperti berikut:
A. Panjang Tubuh
Untuk mengetahui panjang tubuh keseluruhan, diukur panjang keseluruhan tubuh dimulai dari ujung moncong sampai dengan kloaka (tempat ular membuang kotoran). Sedangkan untuk panjang ekor diukur dari kloaka sampai ujung ekor. Pada bagian kepala yang harus diamati antara lain tinggi kepala dan lebar kepala, untuk tinggi kepala diukur dari moncong sampai sisik ventral pertama, dan untuk lebar kepala digunakan jarak antar bagian luar kelopak mata. Tidak lupa juga dalam pengukuran diameter tubuh dan diameter ekor, untuk bagian diameter tubuh diambil lingkar tubuh yang paling besar, dan untuk diameter ekor juga diambil bagian yang paling besar.
Panjang tubuh seekor ular mulai dari 10mm - 9000mm
Dalam mengidentifikasikan seekor ular atau dalam upaya mengenal seekor ular perlu diperhatikan hal-hal seperti berikut:
A. Panjang Tubuh
Untuk mengetahui panjang tubuh keseluruhan, diukur panjang keseluruhan tubuh dimulai dari ujung moncong sampai dengan kloaka (tempat ular membuang kotoran). Sedangkan untuk panjang ekor diukur dari kloaka sampai ujung ekor. Pada bagian kepala yang harus diamati antara lain tinggi kepala dan lebar kepala, untuk tinggi kepala diukur dari moncong sampai sisik ventral pertama, dan untuk lebar kepala digunakan jarak antar bagian luar kelopak mata. Tidak lupa juga dalam pengukuran diameter tubuh dan diameter ekor, untuk bagian diameter tubuh diambil lingkar tubuh yang paling besar, dan untuk diameter ekor juga diambil bagian yang paling besar.
Panjang tubuh seekor ular mulai dari 10mm - 9000mm
Ular Duwel (Indotyphlops braminus) merupakan ular terkecil didunia merupakan endemik asli ular Indonesia. Panjang ular ini hanya 7cm dan diameter hanya 1 mm (milimeter).
(Sumber Photo : http://nationalgeographic.co.id/forum/topic-1715.html)
Ular Sanca Batik ( Python reticulatus) merupakan ular terpanjang didunia yang merupakan endemik asli ular Indonesia. Panjang ular ini bisa mencapai ukuran 9 meter lebih.
(Sumber Photo : http://khabuka.blogspot.com/2012/05/10-ular-terpanjang-di-dunia.html)
B. Bentuk Ekor
Ular memiliki bermacam ragam bentuk ekor yang berbeda, kebanyakan dari
bentuk ekor yang dimiliki merupakan teknik evolusi yang ular jalani
dalam habitat yang di tempatinya. Bentuk ekor yang ular punyai yaitu:
1.Panjang dan Meruncing
Ular King Cobra (Ophiophagus hannah) yang mempunyai bentuk ekor panjang dan meruncing.
(Sumber Photo : http://khabuka.blogspot.com/2012/05/10-ular-terpanjang-di-dunia.html)
2.Pendek
Ular Pelangi ( Xenopeltis unicolor ) salah satu ular yang mempunyai bentuk ekor pendek.
(Sumber Photo : http://id.wikipedia.org)
3.Bercincin
Ular Derik (Crotalus atrox) ular yang mempunyai bentuk ekor bercincin.
(Sumber Photo : http://kaskusalamliar.blogspot.com/2012/02/ular-derik.html)
4.Tumpul
Ular Welang (Bungarus fasciatus) ular yang memiliki bentuk ekor tumpul.
(Sumber Photo : andryfarera.blogspot.com)
5.Seperti dayung
Ular Laut (Laticauda colubrina) ular yang memiliki bentuk ekor seperti dayung yang berguna untuk membantu pergerakannya di dalam air.
(Sumber Photo : http://tekno.tempo.co/read/news/2014/04/15/061570900/Bagaimana-Ular-Laut-Minum)
Bentuk-bentuk sisik yang dimiliki seekor ular diantaranya yaitu
bulat, memanjang, meruncing, dan berlunas, sisik di sini berfungsi
sebagai lapisan tahan air dan sebagai penahan agar dirinya merasa tidak
kering.
(Photo : http://kawanuareptilshop.blogspot.com)
C. Sisik Ular
Sisik yang dimiliki oleh ular adalah sisik yang berkesinambungan
antara yang satu dengan yang lainnya, sisik ini terbentuk atas lapisan
tanduk dan pada masa-masa tertentu akan mengalami kematian, sehingga
ular pada 2 bulan sekali akan mengalami pergantian kulit. Ular akan
menanggalkan kulit lamanya dengan cara menggosokan moncongnya pada
permukaan yang kasar. Dengan demikian, kulitnya akan menjadi longgar dan
ular akan keluar dengan lapisan sisik yang baru.
Penampang bentuk sisik-sisik ular
D. Organ dalam Ular
(Photo : http://kawanuareptilshop.blogspot.com)
E. Organ Pembau
Seperti hewan vertebrata lainnya, ular menggunakan bau, pandangan,
dan bunyi untuk mengetahui keadaan di sekitarnya. Ular membaui melalui
lubang hidung, yang dilengkapi dengan organ Jacobson, yaitu
suatu cekungan di langit-langit mulut yang berfungsi “merasakan” udara
sekitar. Seekor ular mengeluar-masukkan lidahnya untuk menangkap molekul
bau dan memindahkannya ke organ Jacobson secara kimiawi (khemoreseptor). Organ Jacobson dilapisi sel-sel yang dapat menganalisa bau.
F. Sensor Panas
Selain mempunyai organ Jacobson beberapa jenis ular ada yang dilengkapi dengan lubang sensor panas (Pit Nose), yang letaknya berada di atas bibir. Lubang ini berfungsi sebagai pendeteksi panas tubuh, dilapisi selapis sel yang disebut thermoreseptor
yang terhubung ke otak melalui saraf. Pesan yang disampaikan kepada
otak adalah lokasi dan jarak mangsa berada. Ular yang biasa dilengkapi
dengan Pit Nose ini biasanya tergolong dalam familia Viperidae dan sub familianya Crotalinae, dan ular dalam familia Boidae.
G. Cara Makan
Teknik makan pada ular merupakan teknik yang sudah mengalami
modifikasi dengan sempurna, dalam hal ini teknik mereka untuk menelan
mangsanya, bahkan sampai mangsa yang ukurannya lebih besar dari
tubuhnya. Teknik ini berkembang dikarenakan ular mempunyai ruas tulang
belakang lentur yang terdiri dari sekitar 400 vertebra. Terkecuali
vertebra ekor, semua vertebra tersebut mempunyai sepasang tulang rusuk.
Bagian bawah tulang rusuk itu tidak menyambung sehingga dapat merenggang
ketika ular menelan mangsa yang lebih besar. Selain itu sambungan
rahangnya kendur sehingga mulut ular dapat terbuka lebar ketika menelan
mangsanya.
H. Tipe Gigi/Taring
Ular juga memiliki gigi/taring yang berfungsi untuk menangkap mangsa dan
membantu ular dalam menelan. Rahang bawah tempat tumbuh gigi pada ular
tidak menyatu fungsinya agar makanan yang ukurannya besar dapat masuk
dengan mudah, sehingga ular dapat memasukkan makanannya hingga ukurannya
3 kali ukuran kepalanya.
Tipe gigi yang dimiliki yaitu:
1.Aglyhpa (tidak memiliki taring dan tidak ada gigi bisa), contoh:
Sanca Kembang (Python reticulatus)
Ular Kayu (Ptyas korros)
2.Ophistoglypha (mempunyai taring bisa pendek dan terletak di bagian belakang pada rahang atas dan tergolong dalam ular berbisa menengah), contoh:
Ular Terawang (Elaphe radiata)
(Photo : id.wikipedia.org)
Ular Cincin Emas (Boiga dendrophila)
(Photo : id.wikipedia.org)
3.Proteroglypa (Memiliki taring bisa panjang dan terletak dibagian depan.Ular Berbisa tinggi) contoh:
Ular King Cobra (Ophiophagus hannah)
Ular Cabe (Maticora intestinalis)
(Photo : id.wekipedia.org)
4.Solenoglypa
(memiliki taring bisa sangat panjang dibagian depan dan dapat dilipat.Ular ini berbisa tinggi) contoh:
Ular Tanah (Calloselasma rhodhostoma)
(Photo : id.wikipedia.org)
I. Bisa Ular
Bisa sebenarnya merupakan protein yang diproduksi oleh kelenjar bisa yang berada di dalam kepala.Pada kelenjar bisa terdapat saluran yang menghubungkan ke taring bisa memiliki lubang pada ujung bawahnya. Khusus pada jenis Naja(ular Kobra) lubang saluran biasanya berada di ujung bagian depan gigi taring , sehingga ular-ular jenis ini dapat menyemburkan/menyemprotkan bisanya.
Kelenjar bisa ini sama dengan kelenjar ludah pada manusia.Bisa pada ular berfungsi selain sebagai senjata untuk membunuh musuhnya,juga membantu sistem pencernaanya.
Jenis bisa ulardibagi berdasarkan lokasi organ tubuh yang menjadi sasaran racun ular:
a. Neurotoxin
- Menyerang dan mematikan jaringan syaraf
- Terjadi kelumpuhan pada alat pernapasan
- Kerusakan pada pusat otot
- Efek gigitan yang langsung terasa adalah korban terasa mengantuk
b. Haemotoxin
- Menyerang darah dan sistem sirkulasinya
- Terjadi haemolysis
- Transport O2 ke tubuh terganggu,teruatama metabolisme sel
Selain itu organ-organ lain yang akan terganggu sistem kerjanya oleh bisa ular antara lain : jantung,ginjal,otot,sel-sel darah, dan jaringan-jaringan yang lainnya.